Saat ini, smartphone Android merupakan perangkat komunikasi yang paling dicari oleh semua orang. Oleh karena itu, semua produsen smartphone berlomba-lomba untuk mengeluarkan smartphone unggulannya. Tidak hanya mereka saja, para produsen chip seperti Qualcomm, MediaTek, dan Intel pun juga mengeluarkan system on chip unggulan mereka.
Jika kita berbicara mengenai Intel, tentu saja yang terbesit di pikiran kita adalah prosesor. Hal tersebut dikarenakan memang produk Intel yang paling dikenal oleh masyarakat luas adalah prosesor-nya (disamping SSD, NUC, motherboard, dan lain sebagainya). Saat ini, Intel telah mengeluarkan platform mobile unggulan mereka yang dinamakan Intel CloverTrail+. Platform CloverTrail+ yang ada saat ini ditujukan khusus untuk perangkat Android oleh Intel.
CloverTrail+
Seperti yang sebelumnya disebutkan, CloverTrail+ memang khusus untuk digunakan pada perangkat Android. Pada platform yang satu ini, Intel menggunakan prosesor Atom dual core yang memiliki feature Hyperthreading. Oleh karena itu, sistem operasi Android akan menganggap adanya empat buah core (empat thread). Proses pabrikasi prosesor Atom ini sendiri masih menggunakan 32 nm dan menggunakan instruksi in-order.
Atom yang digunakan pada CloverTrail+ ini pun masih menggunakan arsitektur yang sama dengan Atom yang beredar pertama kali sekitar enam tahun yang lalu. Oleh karenanya, kinerja per core bawaan oleh Intel Medfield ini pun juga mirip dengan Intel Atom lima tahun yang lalu. Lalu bagaimana dengan kinerjanya melawan ARM yang saat ini sudah menggunakan instruksi Out-of-Order?
Intel CloverTrail+ memiliki tiga buah SKU, yaitu Z2580, Z2560, dan Z2520. Perbedaan dari ketiganya adalah kecepatan yang dibawanya. Anda pun dapat melihatnya pada gambar di bawah ini. Lalu apa perbedaannya dengan CloverTrail (non plus)? Intel mengatakan bahwa Intel CloverTrail memang khusus dibuat untuk digunakan dengan sistem operasi Windows 8. Selain itu, CloverTrail+ juga menggunakan graphics yang lebih kencang dari non plus. Terakhir, pada CloverTrail menggunakan RAM 1 GB LPDDR2-800 dan CT+ menggunakan LPDDR2-1066 berkapasitas 2 GB.
Tentu saja, Atom CloverTrail+ diproduksi oleh Intel untuk menjawab tantangan yang datang dari ARM. Saat ini, ARM telah mengeluarkan Cortex A15 dan Qualcomm pun telah mengeluarkan Snapdragon Krait 400. Kedua prosesor ini telah menggunakan instruksi Out-of-Order dan arsitektur yang lebih baru dari Atom CloverTrail+. Dan memang, perangkat yang menggunakan kedua prosesor tersebut sudah bisa dengan mudah ditemukan di pasar Indonesia. Lalu bagaimana dengan perangkat yang menggunakan CloverTrail+?
K900
Lenovo memperkenalkan sebuah smartphone yang pertama kali menggunakan Intel Clover Trail+. Dengan seri tertinggi, mereka menamakan smartphone ini Lenovo K900. Lenovo K900 didesain dengan menggunakan badan unibody dengan metal. Selain membuatnya menjadi lebih elegan, badan metal ini sepertinya juga ditujukan untuk menjadi sebuah heat spreader. Panas dari prosesor dan graphics saat digunakan untuk bermain game akan tersebar pada badan bagian belakangnya. Dan panas tersebut akan lebih cepat hilang saat sudah terlepas.
Selain desain yang elegan, Lenovo pun juga memasangkan kamera belakang yang ternyata menghasilkan gambar yang sangat baik. Hal tersebut akan kami buktikan pada bagian kamera. Sensor yang digunakan oleh Lenovo merupakan buatan Sony dengan Exmor RS dan lensa dengan aperture f1/1.8. Resolusi dari kamera belakangnya juga cukup besar untuk dimiliki oleh smartphone kelas atas sekarang ini, yaitu dengan 13 megapiksel.
Lenovo K900 menggunakan SoC Intel CloverTrail+ dengan prosesor dual core Intel Atom Z2580 berkecepatan 2 GHz dan dengan GPU PowerVR SGX544 Dual Core. Memori internalnya adalah 16 GB yang terbagi antara internal storage dan USB storage. Sayangnya, model yang beredar saat ini tidak memiliki slot microSD. Walaupun begitu, smartphone yang satu ini telah mendukung USB on-the-go. Lalu dengan layar 5,5 inci ini, resolusi yang dimiliki oleh Lenovo K900 adalah 1920 x 1080. Sistem operasinya telah menggunakan Android Jelly Bean 4.2.1.
Paket Penjualan
Beginilah kemasan paket penjualan dari Lenovo K900.
Di dalam paket penjualan tersebut terdapat perlengkapan seperti berikut ini
Kabel USB
Charger
Earphone dan Earbud
microSIM Pin
Sistem operasi: Android Jelly Bean 4.2.1!
Saat produk demo Lenovo K900 datang ke meja pengujian tim Jagatreview, firmware yang terpasang memiliki versi 130622 yang berarti firmware tersebut dikeluarkan tanggal 22 Juni 2013. Kami pun melakukan update ke versi 727 (27 Juli 2013). Sayangnya, sistem operasi yang digunakan masih Jelly Bean 4.2.1. Saat tulisan ini dibuat, firmware K900 sudah mencapai 131010 (10 Oktober 2013) dan sayangnya lagi, versi sistem operasinya belum mencapai 4.2.2. Kami pun belum mendapatkan informasi mengenai update KitKat.
Dengan menggunakan Jelly Bean 4.2.1, membuat Lenovo K900 memiliki feature lockscreen widget. Hal tersebut berarti Anda dapat mengetahui ringkasan agenda kalender, email, beberapa post Google+ langsung dari lockscreen tanpa harus membukanya.
Lenovo meramu sendiri launcher yang ada pada K900. Launcher tersebut sering disebut sebagai Lotus Launcher, Lenovo Launcher, atau pun Clover Launcher. Sayangnya, launcher yang ada pada versi bawaan Lenovo ini membuat K900 terlihat sedikit lag. Perpindahan antar homescreen cukup terasa berbayang. Padahal, saat menggunakan launcher lain, kami tidak melihat adanya lag.
Animasi perpindahan antar layar pada homescreen dan app drawer dapat diubah melalui menu settingnya. Secara keseluruhan, walaupun kami sempat melihat lag, launcher dari K900 ini cukup apik.
Layar: 5,5 Inci dengan 1080P
Lenovo K900 menggunakan layar dengan dimensi 5,5 inci. Dengan layar sebesar itu, resolusi yang dimiliki oleh smartphone ini adalah 1920×1080. Layar yang digunakan pun sudah menggunakan panel In-Plane Switching (IPS) sehingga tidak mengganggu penglihatan penggunanya dari berbagai sudut. Tentu saja, menonton video dengan resolusi 1080p terasa sangat nyaman pada layar K900 ini.
Layar besar ini juga didukung dengan 10 titik sentuh. Hal tersebut dapat membuat para pengguna cukup nyaman saat menjalankan aplikasi seperti simulasi piano atau pun gitar. Saat bermain game pun juga tidak ditemukan masalah saat menekan layar dan bergeser. Untuk pengujian, kami menggunakan game Cytus, Angry Birds, serta NFS: Most Wanted. Sayang memang, bagian belakang smartphone ini akan terasa panas saat bermain game. Beberapa pengguna tentu akan merasa kurang nyaman.
Kamera: 13 Megapiksel!
Satu hal yang kami kagumi pada smartphone yang satu ini adalah kameranya. Terus terang, hasil jepretan kamera utama yang memiliki resolusi 13 megapiksel ini tidak kalah dari sebuah kamera pocket. Hal tersebut tentu berkat sensor Sony Exmor RS serta lensa dengan aperture f1/1.8 yang terpasang di bagian belakangnya. Walaupun begitu, sayangnya kadang shutter speed kamera utama smartphone ini terasa lambat.
Bagusnya kamera utama smartphone ini tidak sebanding dengan kamera depannya. Saat cukup cahaya, kamera depannya mampu menangkap gambar dengan cukup baik. Akan tetapi, saat kurang pencahayaan, hasilnya kurang memuaskan.
Feature Multimedia: Andal Berkat Wolfson
Music dan video sudah menjadi sebuah standar pada smartphone masa kini. Oleh karenanya, dengan menggunakan sistem operasi Android Jelly Bean 4.2, smartphone ini pun juga sudah dapat digunakan untuk memainkan file-file musik seperti MP3, OGG, FLAC, AAC, dan WMV, serta file-file video seperti MP4, MKV, dan MOV.
K900 menggunakan chip dari Wolfson untuk codec audio-nya. Oleh karena itu, suara yang dihasilkan oleh smartphone yang satu ini sangat baik. Tentunya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan menancapkan headphone dengan suara prima ke bagian bawah smartphone yang satu ini.
Satu feature yang tidak ketinggalan pada smartphone yang satu ini adalah FM Radio. Dan seperti umumnya smartphone dengan fungsi ini, Anda harus menancapkan earphone ataupun headphone yang berfungsi ganda sebagai antena.
Slot dan Tombol
Ada beberapa lubang serta tombol di sekitar Lenovo K900.
Pada bagian kanan, dapat ditemukan tombol volume.
Pada bagian kiri akan ditemukan tombol power dan slot microSIM.
Dan pada bagian bawah, dapat ditemukan lubang audio 3,5mm dan slot microUSB.
Daya Tahan Baterai
Dengan menggunakan Intel Atom Z2580, kami sangat tertarik untuk menjajal seberapa hematnya baterai 2500 mAh yang digunakan pada Lenovo K900 ini. Kami pun melakukan pengujian dengan memainkan file video yang kami loop hingga baterai smartphone ini habis. Smartphone ini pun dapat bertahan selama 15 jam 29 menit! Sayangnya, kami tidak mendapatkan hasil serupa saat menggunakan smartphone ini sehari-hari. Smartphone ini akan lebih boros 2-3 jam saat dipakai untuk melakukan browsing tanpa bermain game!
Benchmark
Kami menggunakan beberapa aplikasi benchmark dan sebuah benchmark untuk browser. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui seberapa baik hardware yang dimiliki sebuah smartphone atau tablet. Walaupun begitu, hasil benchmark belum tentu menandakan kencang atau tidaknya performa keseluruhan. Hal tersebut bergantung kepada tingkat optimalisasi produsen dari segi software terhadap hardware-nya. Saat tablet atau smartphone teroptimalisasi dengan benar, seharusnya kinerja berbanding lurus dengan hasil benchmark tersebut. Aplikasi benchmark yang kami gunakan dapat diunduh secara gratis di Google Play.
LinPack Benchmark
LinPack merupakan benchmark untuk mengukur kinerja sebuah perangkat dalam menghitung floating point. Hasilnya dalam bentuk nilai operasi floating point per detik atau MFLOPS (Million Floating Point Per Second). Semakin tinggi nilainya, semakin baik.
Nenamark 1 dan 2
Nenamark pertama dan kedua merupakan salah satu benchmark yang menguji kinerja OpenGL ES 2.0 sebuah smartphone. Perbedaan kedua benchmark tersebut terdapat pada jumlah penggambaran segitiga, di mana pada Nenamark 2 lebih banyak sehingga hasilnya lebih berat. Engine Nenamark ini juga dipakai pada game buatan mereka sendiri yang bertemakan Pinball.
PeaceKeeper
Peacekeeper merupakan sebuah benchmark gratis yang disediakan oleh Futuremark. Pengujian yang dilakukan sebagian besar adalah untuk menguji sistem dalam bernavigasi, terutama dalam akses HTML5.
Quadrant Standard
Aplikasi gratis yang satu ini menghitung nilai dari CPU, I/O, dan GPU dengan menggunakan engine software tersendiri. Semakin tinggi nilainya, semakin baik. Di versi standar yang dapat dipakai oleh semua orang ini, perolehan yang didapat hanyalah nilai totalnya. Versi yang digunakan pada artikel kali ini adalah Quadrant Standard versi 2.0 yang memiliki hasil berbeda dengan versi sebelumnya, akan tetapi menampilkan hasil lengkap tanpa harus membeli versi berbayarnya.
AnTuTu 4 Benchmark
AnTuTu Benchmark merupakan sebuah benchmark suite yang menguji RAM, CPU, GPU, dan Storage yang ada, termasuk SD Card bawaan. Perhitungan total nilainya cukup mudah, yaitu dengan menjumlahkan nilai perolehan dari tiap detail. Karena tidak semua smartphone Android memberikan SD Card sebagai bonus perlengkapan, kami menghadirkan dua nilai akhir yang dapat Anda jadikan patokan. Untuk menghindari kecurangan, kami melakukan pengujian pula pada Antutu Benchmark X.
Kesimpulan
Smartphone kelas atas yang ada saat ini memang didominasi oleh prosesor buatan Qualcomm maupun ARM. Oleh karena itu, Intel menghadirkan Atom Z2580 untuk menjawab tantangan dari dua perusahaan tersebut. Dengan Lenovo K900, smartphone ini datang untuk pengguna kelas premium.
Walaupun smartphone ini dijual untuk kalangan premium, ternyata harga yang dibawanya tidaklah terlalu mahal. Jika smartphone premium lain dijual dengan harga di atas 6-7 juta rupiah, berbeda dengan perangkat yang satu ini. Secara resmi, Lenovo K900 dijual dengan harga Rp4.999.000 saja.
Kinerja yang dimiliki oleh smartphone ini ternyata kencang. Walaupun beberapa benchmark rentan terhadap kecurangan, kami pun melihat pada Antutu Benchmark X yang saat tulisan ini dibuat masih tahan terhadap berbagai tweak dari produsen. Ternyata, kinerja dari Intel CloverTrail+ yang dibawa oleh K900 ini mirip dengan Snapdragon 600.
Smartphone ini memang cocok untuk digunakan oleh orang-orang yang ingin memiliki smartphone premium dengan harga kelas mid-hi. Sayang memang, dengan baterai yang kurang bisa bertahan lama, Anda yang sering menggunakan smartphone ini harus membeli sebuah powerbank dengan kapasitas yang cukup tinggi agar dapat menahan smartphone ini untuk menyala selama sehari.
Kelebihan:
+ Kamera sangat baik
+ Kencang
+ Responsif
+ 1080p
+ Suara bagus
+ Badan metal untuk heatspreader
+ Layar jernih
+ Harga smartphone premium yang murah
Kekurangan:
– Bagi sebagian orang, panas yang dihasilkan kurang nyaman
– Sulit mengganti baterai
– Baterai boros
– Beberapa aplikasi belum mendukung platform Intel.
Data Teknis
| Prosesor dan GPU | Intel CloverTrail+ dengan Atom Z2580 dual core berkecepatan 2 Ghz dan GPU PowerVR SGX544 MP |
| Format Video | H.264, MPEG4, WMV, AVI, 3GP, MKV |
| Format Audio | MP3, MP4, WMA, AAC, AAC+, WAV, MIDI, OGG, FLAC |
| Format Gambar | JPG, BMP, PNG |
| Layar | Capacitive IPS 5,5 inci dengan resolusi 1920×1080 |
| Kamera Utama / Depan | 13 MP AutoFocus / 2 MP |
| Interface | MicroUSB, USB On-the-Go |
| Koneksi nirkabel | Wi-Fi (802.11 a/b/g/n), Bluetooth 3.0 |
| Dimensi dan Bobot | 157 x 78 x 6.9 mm / 162 gram |
| Daya Tahan Baterai | 924 Menit |
| Produsen | Lenovo |
| Website | http://www.Lenovo.com |
| Harga | Rp. 4.999.00 |
Sumber : http://www.jagatreview.com/2013/12/review-lenovo-k900-smartphone-intel-yang-kencang-dan-murah/
0 komentar:
Posting Komentar